SELAYANG PANDANG
TENTANG SMKF BINA FARMA MADIUN


SMK Farmasi Katolik Bina Farma Madiun berdiri tanggal 11 Juli 1969, kalau dilihat dari usia memang sudah termasuk tua, awal berdirinya bernama Sekolah Asisten Apoteker (SAA), kemudian berubah menjadi Sekolah Menengah Farmasi (SMF), setelah di bawah binaan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Madiun dan Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimulai tahun 2006. Pada saat masih berstatus sebagai Sekolah Asisten Apoteker (SAA), Bina Farma mempunyai 3 (tiga) kelas tiap-tiap tingkat 1 kelas, kemudian 2 paralel sampai 3 paralel di bawah naungan Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan IV Kota Madiun dan Dinas Kesehatan Provinsi. Seiring berjalannya waktu, SMK Farmasi Bina Farma Madiun telah mengalami perkembangan yang pesat baik sarana prasarana, animo masyarakat untuk bersekolah disana, serta prestasi akademik maupun non akademik.

Sumberdaya manusia yang mengelola SMK Farmasi Bina Farma Madiun secara akademis terdiri dari sarjana yang kompeten dan tenaga praktisi Apoteker yang sesuai dengan bidangnya. Untuk tenaga guru yaitu terdiri dari 26 guru dengan 12,50% telah bersertifikat pendidik dan 14 apoteker, 5% apoteker juga bersertifikat pendidk. Tenaga kependidikan yang mendukung juga memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan bidang kerja yang diemban guru.

Secara geografis SMK Farmasi Katolik Bina Farma Madiun terletak pada tempat yang strategis yaitu terletak pada wilayah kecamatan Taman yang jumlah penduduknya paling besar dibandingkan kecamatan lainnya di kota Madiun dan berjarak 1 km dari pusat pemerintahan kota Madiun. Beralamat di Jl. Tulus Bakti no. 5 A Madiun dan 10 meter dari Jl. MT. Haryono yang dilalui berbagai kendaraan umum yang mudah untuk diakses dari berbagai daerah baik dari dalam maupun luar kota Madiun. Pada Tahun 2016 SMK Farmasi Katolik Bina Farma Madiun mengembangkan wilayah institusinya menjadi 2 (dua) gedung/ kampus, Gedung II terletak di Jl. Karya Bakti No.1 Kota Madiun yang secara geografis terletak berseberangan dengan gedung I. Untuk Gedung II digunakan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar Teori sedangkan Gedung I digunakan untuk Proses Kegiatan Belajar Mengajar Praktikum. Dan untuk waktu proses belajar mengajar dilaksanakan dalam waktu 5 hari kerja secara kombinasi pagi sampai dengan siang/ sore hari (Fullday School).